Raven Valt bekerja sebagai penjelajah di bawah komando Tentara Iblis, Baltai. Setiap kali kelompoknya dikirim untuk menjelajah, hanya Raven yang kembali, yang menyebabkan rekan-rekannya membencinya, dan mereka memanggilnya "Raven Terkutuk", "Raven Terkutuk" dan "Malaikat Kematian".
Karena dihukum sebagai pengkhianat, Kekaisaran memerintahkan Raven untuk mengabdi selama 10 tahun di Angkatan Darat Kekaisaran di bawah komando Tentara Iblis, Baltai. Saat masa hukumannya hampir berakhir, dia ditugaskan untuk menjaga dan membantu Adipati Masa Depan, Eren Pendragon, dalam pertempuran yang akan datang. Tetapi ketika pertempuran mendekati akhirnya, Naga Adipati Masa Depan, Alan Pendragon, menghentikan serangannya dan dengan demikian terluka parah. Hal ini membuat Raven terjebak di sisinya, ketika tiba-tiba Baltai memberontak dan membunuh Alan Pendragon beserta Naga Alan, Soldrake. Dia juga menyebutkan bahwa Raven Valt dan keluarganya hanyalah bidak dalam papan catur yang jauh lebih besar dan bahwa dia bekerja untuk apa-apa.
Tetapi setelah kematiannya, Soldrake melakukan mantra dengan menggunakan "darah seribu pria, dan darah seribu monster. Darah naga dan raja manusia, dan hari ketika matahari dan bulan bertemu" untuk mengirim Alan Pendragon kembali ke masa lalu, tetapi Raven Valt terbawa ke dalamnya dan terbangun 7 tahun sebelum kematiannya sebagai Raven Valt dalam tubuh Alan Pendragon.
Dia memulai perjalanannya dengan membuka kembali Makam Adipati Pendragon dan membentuk perjanjian dengan Soldrake, Ratu Naga.
Berkat pengetahuan Raven tentang masa depan dan kekuatannya, Raven mampu cepat naik dalam ketenaran dan pengaruh. Kadipaten Pendragon mengalami peningkatan yang terus-menerus di bawah pemerintahannya sementara dia mendapatkan lebih banyak kekuatan.
Pada akhirnya, Kadipaten Pendragon menjadi Kerajaan Merdeka Pendragon setelah Kaisar Aragon memberinya gelar 'Adipati Naga Putih' atas prestasinya dalam berhasil menghentikan pemberontakan Kadipaten Arangis di bawah Adipati Arangis.
Post a Comment